OUTBRAKE.CO – Mobil listrik alias battery electric vehicle (BEV) yang dipasarkan biasanya disediakan dua pilihan pengecasan, yaitu model biasa dan pengisian daya cepat. Namun, guna menghindari baterai drop, disarankan agar tidak terlalu sering menggunakan fast charging.
Menurut General Manager Lexus Indonesia Bansar Maduma masih harus diedukasi kepada para pengguna mobil listrik agar tidak melakukan hal seperti itu. Paling mudah, terkait metode pengecasan baterai yang dilakukan. Wajib diketahui pemilik mobil kalau semakin sering pakai fast charging bisa berisiko daya baterai yang cepat berkurang.
“Kami sarankan untuk teman-teman semua, ini juga perlu edukasi. Jadi, jangan sering-sering menggunakan fast charging, karena fast charging itu banyak sekali weightage yang masuk ke baterai dengan waktu yang sangat singkat,” ujar Bansar Maduma belum lama ini di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Saran dia, pengguna mobil listrik selalu mengisi daya baterai dengan metode pengecasan biasa sehingga daya tahan baterai bisa lebih awet. Apalagi sekarang ini produsen otomotif sudah banyak yang menyediakan fasilitas home charging.
“Yang lebih bagus itu adalah normal charging, atau khusus semua konsumen BEV dan Plug-in Lexus, seperti RX yang kita luncurkan bulan lalu. Itu sudah kita sediakan AC Charger khusus di rumah-rumah mereka,” ungkap Bansar.
Metode home charging dinilai paling efektif karena ketika pemilik tiba di rumah bisa langsung melakukan pengisian daya baterai sambil beristiraht.